Posts

Showing posts from January, 2008

Menginstal huruf berjenis *.otf

Beberapa hari lalu saya tertarik untuk menginstal jenis font logo Ubuntu, dan setelah browsing, saya mendapatkan file-nya. Tapi file itu berjenis OpenType Font ( *.otf ). Setelah browsing ke ubuntuforums.org (jadi langganan nih, hehe..) saya mendapatkan instruksinya dan setelah saya ikuti: haha.. berhasil. Siapa tahu ada yang punya kesulitan yang sama, saya tuliskan di bawah ini caranya. Sederhana kok. Contoh kasusnya: saya punya file huruf ubuntu-title.otf di dalam file ZIP bernama ubuntu-title.zip di desktop saya. Ini yang saya lakukan (menggunakan terminal): cd ~/Desktop unzip ubuntu-title.zip mkdir ~/.fonts cp ubuntu-title.otf ~/.fonts sudo fc-cache -f Tentang perintah di atas: Pindah ke Desktop Ekstrak isi ubuntu-title.zip Buat folder fonts di home directory kita Salin file ubuntu-title.otf ke folder fonts yang tadi kita buat Lakukan update cache font untuk memastikan Ubuntu mengenali font baru kita Setelah itu untuk mencoba apa font sudah terinstal, saya coba

Instal Audacious: sukses!

Image
Upaya menginstal Audacious di Gutsy Gibbon saya akhirnya berhasil juga. Setelah bolak-balik kamar untuk mengunduh paket-paket yang dibutuhkan, akhirnya semua dependensi audacious terpenuhi. Ini screenshot Audacious dengan skin Bento Classified milik WinAmp... Selain kemiripan tampilan, yang membuat saya menyukai Audacious adalah kemiripan kelakuannya dengan WinAmp. Berbeda dengan XMMS yang harus "klik dan tahan" untuk membuka dan memilih menu, Audacious memberi kemudahan yang sama dengan WinAmp. Kita hanya perlu klik sekali untuk membuka menu. Setelah mengeluh tentang ribetnya menginstal paket secara manual, akhirnya saya berhasil menginstal audacious menggunakan paket-paket dependensi ini: audacious_1.2.2-4_i386.deb | |-- audacious-plugins_1.2.5-1_i386.deb | |-- libflac7_1.1.2-6_i386.deb | |-- libpulse0_0.9.5-5_i386.deb | | | |-- libasyncns0_0.1-1_i386.deb | |-- libtagc0_1.4-4_i386.deb Sebenarnya saya juga mengunduh paket audac

Anak tetangga

Image
Haha.. Waktu lagi lihat-lihat foto di komputer, saya kebetulan melihat foto ini. Anak di foto itu bernama Anggi, anak tetangga sebelah kosan yang sering memanggil saya (kemudian sambil bertanya macam-macam mengikuti saya ke kamar) kalau kebetulan bertemu di gang. Anaknya sedikit ngaco. Kalau ditanya sekolah kelas berapa, dia jawab: "kelas tiga." Kadang-kadang "kelas empat." Padahal dia belum sekolah. Atau, selesai main game (dia sering minta pinjam handphone saya untuk bermain game ) dan saya tanya juara ke-berapa, jawabannya: "juara pertama! Eh , engga ketang , juara ketiga," sambil cengar-cengir . Padahal, di dalam permainan itu engga ada istilah juara 1, 2, atau 3. Haha.. Dasar budak ...

Rencana

Sebagian orang menyambut pergantian tahun dengan melakukan perenungan di tengah jalan pencarian makna hidupnya. Sebagian lagi melakukan perayaan, menikmati sebuah kegirangan melangkah di detik-detik pergantian waktu. Kegirangan yang seringkali terlalu rumit untuk diurai, apalagi dijelaskan. Tak sedikit juga yang hanya menatap meriahnya letusan kembang api di langit mendung dengan kepesimisan. Sedangkan saya? Saya terlalu bingung dengan cara yang mana yang harus saya ikuti, dan mengapa saya harus mengikutinya. Seperti juga dalam pergantian tahun beberapa ratus hari ke belakang, saya masih memeriahkan pergantian tahun dengan bisikan dalam hati, "Oh, sekarang tahun baru..." Saya tentu masih ingat dengan saat-saat di mana saya --seperti juga umumnya orang-- juga turut memeriahkan pergantian tahun dengan pergi ke jalan-jalan protokol di mana orang-orang membuat keramaian. Menikmati suatu konser musik, membakar petasan, menonton kembang api, atau hanya berkumpul bersama teman di pi

Menyimpan "pacakage list" ke file

Image
Ketika tidak punya koneksi langsung ke internet, menginstal paket yang dibutuhkan di Ubuntu memang agak mengesalkan. Ketika kita bertanya ke sebuah forum tentang cara menginstal audacious, misalnya, anggota forum yang lain memberi jawaban sederhana. "Tinggal ketik saja di konsol/terminal:" $ apt-get install audacious Seperti tadi saya bilang, buat mereka yang tidak secara langsung terhubung ke internet saran semacam ini tidak langsung memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk mereka yang telah terbiasa dengan repository mungkin tidak akan mengeluh. Tapi yang lainnya? Ya, mungkin sama saja dengan saya. Lieur... Untuk mengatasi kesulitan menginstal paket menggunakan apt-get secara online, saya biasanya berkunjung ke kanal paketnya Debian . Tidak terlalu sulit. Saya bisa cari paket yang dibutuhkan menggunakan fungsi search -nya. Cuma masalah baru kita sadari ketika melihat daftar dependencies dari paket yang kita butuhkan. Karena setiap paket biasanya tergantung pada pa

Berapa anak yang bisa kamu lawan?

Iseng-iseng browsing ke gondaba , saya menemukan survey menarik: "Berapa jumlah anak 5 tahun yang bisa kamu lawan dalam sebuah perkelahian?". Judul aslinya: " How Many Five Year Olds Could You Take in a Fight? " Tapi jangan anggap negatif dulu, paling tidak jangan sepenuhnya. Karena sebenarnya ini bukan survey yang terlalu serius. Paling tidak kamu bisa tahu kemampuan fisik kamu dengan mengikuti survey ini. Parameternya ya tadi itu: berapa anak yang bisa kamu lawan? Kalau saya: 15! 15