Senyap jelang Lebaran

Hmm, suasana senyap di kosan sudah terasa tiga hari menjelang Lebaran. Saat ini di kosan saya paling tidak cuma ada empat orang. Saya, teh Weni, Yayo, dan teh Ade. Ivan, yang secara de jure masih satu kamar dengan saya, siang tadi sudah meluncur ke Garut. Lida, yang secara de facto satu kamar dengan saya, sudah saya antar ke rumahnya. Uwaknya dari Ciamis akan menjemput sorenya. Dia akan Lebaran di Ciamis.

Kalau Yayo, dia masih harus bekerja sampai.. paling tidak, hari Minggu. Dia kerja di Suiss Butcher. Yayo bilang, baru Senin dia akan mudik. Teh Weni sendiri tidak merayakan Lebaran. Dia johave witness. Walaupun keluarganya muslim, kayaknya dia tidak akan mudik ke Padang. Kalau teh Ade, saya gak tahu, tapi kemungkinan besar tak lama lagi juga mudik. Sementara saya, yang akan ber-Lebaran di Bandung juga, berencana masih akan ada di kosan paling tidak sampai besok, Sabtu. Sekalian, ada rencana buka bersama bareng kawan-kawan satu band saya dulu. Padahal bapa sudah bertanya-tanya, kapan saya pulang ke Bumi Asri, Cijerah. Ah, saya merasa harus ada saja di sini. Soalnya hampir tidak ada orang di sini. Kosong. Saya juga agak khawatir meninggalkan komputer di kosan. Lebih-lebih ketika melihat a Alwin, tetangga sebelah yang sebelum mudik menambah gembok di pintunya dan membawa CPU-nya mudik. Duh..

Tapi Insya Allah, tak akan ada kejadian yang tidak saya inginkan. Doakan saja.

Hey, gimana kabar Aulia? Kayanya tuh anak harus Lebaran di Jerman.. Wah, saya punya dosa nih, belum balas pesannya di Friendster. Hmm, we miss you, Aul!

Comments