Fuihh.. Isola 37 akhirnya terbit juga!
Akhirnya, Isola Pos Edisi 37 terbit juga. Kami masih berusaha untuk membenahi kinerja kami, awak redaksi, untuk selalu lebih baik.
Di Isola edisi ini, laporan utamanya berusaha mengangkat latar belakang kebijakan kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) oleh pemerintah awal Oktober kemarin. (Secara pribadi, aku pikir pemerintah masih juga semena-mena dalam membuat kebijakan.)
Kulit muka edisi ini kami putuskan untuk berwarna hitam putih. Selain untuk mendukung konsep cover yang memberi kesan wa'as alias getir(?), kebetulan sekali ini sangat membantu lembaga yang kondisi keuangan nyal sedang kurang beruntung alias bokek!.
Foto kulit muka diambil di tengah ruas jalan di kawasan Cikutra, Bandung. Bagus, kan? Sangat pas dengan tema yang kami angkat. Tak terlalu mengada-ada kalau kami bilang masyarakat memang kecewa dengan kebijakan naiknya harga BBM, kan?
Untuk dua edisi terakhir (Edisi 35 dan 36), kami membuat versi PDF (Portable Document Format) dari Isola Pos agar tetap bisa diakses secara luas via Internet. Untuk edisi ini, sayang kami belum sempat membuat versi PDF-nya. Well, "belum sempat" sebenarnya bukan kata yang tepat, karena, kami sudah mencoba untuk mengkonversi Isola 37. Sayangnya, ada masalah dengan software Adobe Acrobat yang mestinya berperan untuk membuat output PDF. Tapi, secepatnya lah. Semoga Isola 37 bisa segera diakses. Karena, apalah artinya sebuah informasi jika tak bisa diakses?
Di Isola edisi ini, laporan utamanya berusaha mengangkat latar belakang kebijakan kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) oleh pemerintah awal Oktober kemarin. (Secara pribadi, aku pikir pemerintah masih juga semena-mena dalam membuat kebijakan.)
Kulit muka edisi ini kami putuskan untuk berwarna hitam putih. Selain untuk mendukung konsep cover yang memberi kesan wa'as alias getir(?), kebetulan sekali ini sangat membantu lembaga yang kondisi keuangan nyal sedang kurang beruntung alias bokek!.
Foto kulit muka diambil di tengah ruas jalan di kawasan Cikutra, Bandung. Bagus, kan? Sangat pas dengan tema yang kami angkat. Tak terlalu mengada-ada kalau kami bilang masyarakat memang kecewa dengan kebijakan naiknya harga BBM, kan?
Untuk dua edisi terakhir (Edisi 35 dan 36), kami membuat versi PDF (Portable Document Format) dari Isola Pos agar tetap bisa diakses secara luas via Internet. Untuk edisi ini, sayang kami belum sempat membuat versi PDF-nya. Well, "belum sempat" sebenarnya bukan kata yang tepat, karena, kami sudah mencoba untuk mengkonversi Isola 37. Sayangnya, ada masalah dengan software Adobe Acrobat yang mestinya berperan untuk membuat output PDF. Tapi, secepatnya lah. Semoga Isola 37 bisa segera diakses. Karena, apalah artinya sebuah informasi jika tak bisa diakses?
Sori, posting yang ini memang narsis (untuk tidak menyebut masturbasi). Hehe..
ReplyDelete